Kamis, 28 April 2011

Essay DBL Journalist Competition (meski gagal ikut)

Mengapa Saya Layak meliput Honda DBL 2011 East Java Series-South Region?


Jurnalistik adalah hal yang berhubungan dengan kewartawanan dan hal ihwal tentang pemberitaan. Bagi segelintir remaja jurnalistik masih dianggap kegiatan yang membosankan, tidak menarik, dan terdengar kurang up to date karena aktivitas yang terkandung di dalamnya monoton. Hanya seputar meliput dan menulis berita. Namun berbeda dengan kami berdua, jurnalistik bagi kami dapat menjadi kegiatan yang sangat menarik untuk diikuti dan mengisi pengalaman di masa remaja untuk bekal di masa depan.

Kami, Lily Elserisa dan Talita Dinda tergabung dalam ekstrakulikuler BIAS (Bursa Image Arek Smasa) dipercaya untuk mewakili SMAN 1 Jember dalam Honda DBL 2011 East Java Series – South Region Journalist Competition. Kami mengikuti kegiatan jurnalistik di sekolah kami karena kami memiliki minat dan merasa berpotensi dalam bidang jurnalistik. Berbagai pengalaman peliputan sudah kami ikuti baik even-even intern ataupun di luar sekolah. Di dalam sekolah meliputi : KIRANA XII, Liga Smasa, Jam Session, Softex tour to the School dengan bintang tamu Ihsan Idol. Sedangkan di luar sekolah : JFC VIII – IX (Jember Fashion Carnival), Upacara Kemerdekaan di Alun-Alun Kota Jember, JCC (Jember Carnival City). Setelah peliputan kami selalu membuat berita tentang even-even yang sudah kami liput tersebut. Kami memang belum pernah mengikuti perlombaan jurnalistik tingkat SMA sebelumnya karena kami masih duduk di bangku kelas X, namun kami yakin dengan pengalaman – pengalaman peliputan yang telah kami dapatkan sebelumnya kami layak untuk menjadi peserta Honda DBL 2011 East Java Series – South Region Journalist Competition.

Dalam BIAS, kami memiliki wadah untuk menyalurkan bakat dan minat melalui mading yang diganti secara rutin dalam 2 minggu, majalah sekolah (Cookies) dan majalah online. Dengan mengelola majalah sekolah kami dapat belajar untuk menerbitkan majalah yang berkualitas meski dengan segala keterbatasan, antara lain : kesulitan manajemen waktu antara sekolah, penerbitan majalah itu sendiri, dan organisasi lain di luar sekolah. Meskipun seringkali kami hampir tidak dapat mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut, kami selalu optimis dan yakin untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik bagi diri kami dan orang lain. Kecintaan yang besar dalam dunia tulis menulis dan fotografi inilah yang terus mendukung dan memacu semangat kami untuk mencapai apa yang kami cita-citakan yaitu menghasilkan informasi-informasi yang bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Sepanjang penyelenggaran Honda DBL kami selalu mengikuti setiap perkembangannya. Meski hanya terbatas melalui koran atau pemberitaan di televisi. Ketertarikan kami terhadap DBL bermula dari kolom DetEksi yang terdapat di Koran Jawa Pos. Dari situlah lalu muncul pemberitaan tentang kompetisi pertama di Indonesia yang mengembangkan konsep Student Athlete.
Konsep ini menganggap sekolah sama pentingnya dengan bertanding basket. Antusiasme kami tidak berhenti sampai disini saja apalagi setelah mengetahui pada tahun 2008 DBL berkolaborasi dengan NBA dan even pertama NBA tersebut diadakan di DBL Arena Surabaya. Kompetisi yang di dipelopori oleh Commissioner Azrul Ananda ini berhasil merebut perhatian dari ribuan pelajar di seluruh provinsi di Indonesia dan berhasil menjadi kompetisi basket terbesar di Indonesia. Dari berbagai media massa baik koran maupun televisi terlihat jelas bagaimana kompetisi ini dapat menyihir minat para pelajar untuk ikut berpartisipasi dalam setiap even yang di selenggarakan, tak terkecuali pada kami. Menjadi salah satu peserta Honda DBL Journalist Competition merupakan impian kami semenjak masih duduk di bangku SMP hingga sekarang. Dan ketika kesempatan itu baru bias kami dapatkan sekarang, tentu saja hal tersebut tidak akan kami lepas begitu saja.

Kesempatan yang sangat berharga ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya demi memperoleh hasil yang terbaik. Tentu saja, terbaik untuk kami, orang lain,serta membawa dampak baik bagi lingkungan kami. Kami tahu bahwa hasil yang terbaik tidak hanya diperoleh dari adanya kesempatan. Kami tahu bahwa hasil yang terbaik bukan sesuatu yang datang dengan cuma-cuma, tetapi harus diimbangi dengan usaha keras serta doa. Kami bukan si cebol yang berusaha meraih bintang, kami juga tidak sedang menegakkan benang basah karena kami yakin memang tidak ada sesuatu yang mustahil di dunia ini, termasuk mendapatkan hasil yang terbaik bagi berbagai pihak. Sekalipun keterbatasan-keterbatasan itu tidak mudah lepas dari kami, kami akan berusaha menepis segala sisi negative agar kami dapat terus terpacu dalam mencapai apa yang kami cita-citakan.

Dengan adanya kesempatan untuk mengikuti kompetisi di bidang yang kami cintai ini, kami benar-benar mendapatkan pengalaman yang sangat berharga di masa remaja kami. Pengalaman yang tidak bisa di nilai dengan nominal berapapun, di mana tidak semua remaja bisa mendapatkannya. Kami yakin suatu hari nanti saat pemerintahan Indonesia dipegang oleh generasi kami dan kami sudah menjadi bagian dari insan pers Indonesia, kami adalah sebagian kecil yang merasa bangga karena memiliki pengalaman yang sangat berharga dan membanggakan karena pernah menjadi bagian dari Honda DBL 2011 East Java Series – South Region Journalist Competition. Tidak berhenti di situ saja kami percaya bahwa nanti kami dapat memberikan sesuatu yang terbaik untuk Indonesia melalui jurnalistik.


1 komentar: